Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menemukan sejumlah catatan dalam pelayanan angkutan mudik Lebaran 2024. Nantinya, catatan itu akan diserahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk evaluasi jasa transportasi.
Ketua BPKN M. Mufti Mubarok menyatakan pihaknya telah melakukan pengecekan selama satu bulan ke berbagai layanan transportasi. Berdasarkan temuan di lapangan, ada beberapa catatan yang harus di evaluasi agar ke depannya agar tidak terulang kembali.
"Untuk transportasi udara dan kereta sudah baik. Namun, untuk tranportasi darat, khususnya bus dan travel masih banyak ditemukan hal yang harus dievaluasi," kata Mufti.
Baca Juga:
Adapun temuan BPKN pada layanan angkutan darat, yaitu masih ditemukannya calo tiket yang merugikan konsumen. Selain itu, kurangnya antisipasi dalam menghadapi lonjakan jumlah pemudik yang mencapai 193 juta orang.
Dengan jumlah pemudik yang meningkat dibandingkan tahun lalu, kata Mufti, seharusnya pemerintah sudah mengantisipasi berbagai kemungkinan. Sehingga, layanan transportasi maupun sarananya tidak mengalami kendala.
"Pelayanan mudik kali ini memang bagus, tetapi karena arus yang luar biasa, sehingga (layanan) ya jadi tidak maksimal. Catatan kami, pemerintah harusnya bisa mengantisipasi lebih awal dan bersinergi antara (angkutan) darat, laut dan udara," ujar Mufti.
Catatan Kemenhub
Sementara, Kementerian Perhubungan menyatakan tidak menemukan adanya maskapai penerbangan yang menjual tiket pesawat melampaui tarif batas atas (TBA) selama angkutan Lebaran 2024.