The American Bar Association (ABA) - organisasi advokat se-Amerika Serikat (AS) - akan memberikan penghargaan tertinggi “ABA Medal” kepada mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton. Penghargaan ini akan diserahkan dalam pertemuan tahunan ABA pada 12 Agustus mendatang di San Francisco.
“Untuk prestasi besar yang dicapai Hillary Clinton sebagai pengacara, langkah-langkah yang telah dia buat untuk perempuan baik secara profesional dan kenegaraan, dan mempromosikan kepentingan AS serta hak asasi manusia di luar negeri, dia tidak hanya layak mendapat kehormatan ini, tetapi juga rasa terima kasih dari profesi hukum dan bangsa,” kata Presiden ABA, Laurel G. Bellows, dalam siaran pers, Jumat (28/6).
Penerima “ABA Medal” 2008-2012
Tahun | Penerima | Profesi |
2012 | Morris Dees | Pengacara/Aktivis HAM |
2011 | David Boies dan Theodore B. Olson | Pengacara |
2010 | Ruth Bader Ginsburg | Hakim Agung |
2009 | William H Gates | Pengacara/Ketua Bill & Malinda Gates Foundation |
2008 | Patricia M Wald | Hakim |
Hillary lulus dari Yale Law School pada tahun 1973. Setelah lulus, Hillary sempat menjadi staf penyelidikan untuk kasus pemakzulan Watergate. Lalu, pada tahun 1977, Hillary ikut mendirikan Arkansas Advocates for Children and Families. Setahun berselang, Hillary menjadi wanita pertama yang menduduki kursi Ketua Dewan Direksi dari Legal Services Corp pada 1978-1980.
Sebagai anggota ABA, kata Laurel, Hillary dinilai telah berkontribusi bagi kemajuan perempuan dalam profesi hukum. Pada 1987, Hillary menjadi Ketua Komisi Perempuan ABA.
Di bawah kepemimpinan Hillary, Komisi berhasil melakukan sejumlah terobosan, pengembangan sumber daya, program perlindungan pengacara perempuan dari kejahatan pelecehan seksual, dan beberapa prestasi lainnya.
Dalam posisinya sebagai Menteri Luar Negeri AS, Hillary dinilai mampu memainkan peran sentral dalam memulihkan posisi AS di kancah internasional. Hillary juga berperan dalam mendorong penjatuhan sanksi berat kepada Iran dan Korea Utara, merespon Kebangkitan negara-negara Arab dan menegosiasikan gencatan senjata di Timur Tengah.