Fluktuatif Harga BBM, Perlu Memperkuat Program Energi Baru Terbarukan
Terbaru

Fluktuatif Harga BBM, Perlu Memperkuat Program Energi Baru Terbarukan

Kenaikan harga ini dapat berpengaruh terhadap minat masyarakat terutama pengguna BBM Pertalite untuk beralih ke Pertamax. Pemerintah perlu mendorong peningkatan realisasi investasi di energi terbarukan melalui implementasi kerangka kebijakan dan peraturan secara konsisten

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit

Sementara itu, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyampaikan penyesuaian harga mengacu pada rata-rata Means of Platts Singapore (MOPS) pada periode 25 Januari 2023 hingga 24 Februari 2023. Harga baru ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.

Irto menjelaskan, harga produk Pertamina masih kompetitif dibandingkan perusahaan lain. Kemudian harga tersebut telah memenuhi ketentuan batas atas pada periode Maret 2023 yang ditetapkan untuk setiap jenis BBM. Dia menjelaskan, kenaikan ini dipengaruhi sejumlah faktor dari minyak mentah hingga nilai tukar.

“Harga BBM Pertamina mempertimbangkan berbagai aspek di antaranya minyak mentah, publikasi MOPS dan kurs, agar tetap dapat menjamin keberlangsungan penyediaan dan penyaluran BBM hingga ke seluruh pelosok Tanah Air. Serta tetap mempertimbangkan daya beli masyarakat,” ujarnya melalui siaran persnya.

Untuk BBM jenis Dexlite mengalami penurunan harga dari Rp 16.150 menjadi Rp 14.950 per liter. Lalu, Pertamina Dex dari sebelumnya Rp 16.850 menjadi Rp 15.850 per liter. Penyesuaian berkala dan penetapan harga BBM Jenis BBM Umum (JBU) mengacu pada regulasi Pemerintah. Yakni, Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis BBM dan Minyak Solar.

Tags:

Berita Terkait