Peliknya Kasus, Trump Habiskan Puluhan Juta Dollar untuk Jasa Pengacara
Terbaru

Peliknya Kasus, Trump Habiskan Puluhan Juta Dollar untuk Jasa Pengacara

Mantan Presiden Donald Trump diberitakan telah menghabiskan uang untuk jasa pengacara hampir 50 juta USD (sekitar Rp 812 miliar) sejak Maret 2023. Uang tersebut disebut berasal dari donasi untuk memperjuangkan hak hukum pribadinya.

Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit

"Meskipun biaya hukumnya besar, namun hal tersebut tidak akan menghambat pencalonan Trump sebagai presiden. Tampaknya dia mampu mengumpulkan banyak uang, jadi saya tidak terlalu khawatir mengenai dampak jangka panjang terhadap kampanyenya," kata Profesor Richard Briffault dari Columbia Law School seperti dikutip dari AP, Sabtu (3/2/2024).

Meskipun uangnya besar, yang menarik dalam kasus ini adalah pengacara mantan Presiden tersebut menghadapi kontroversi. Diantaranya adalah Todd Blanche, seorang pengacara yang “mempertaruhkan” kariernya untuk mewakili Trump. Seperti dilansir The New York Times, tahun lalu Blanche terdaftar sebagai anggota Partai Demokrat di New York dan merupakan mitra di firma hukum tertua di Wall Street yang merupakan firma hukum pilihan bagi elit korporasi negara untuk meminta bantuan hukum.

Namun dia sekarang terdaftar sebagai anggota Partai Republik Florida yang menjalankan perusahaannya sendiri untuk mewakili klien terbesar yang tidak lain adalah Donald Trump. Melalui kariernya yang terkenal sebagai jaksa federal dan pengacara kerah putih, Blanche mengambil risiko pekerjaan untuk mewakili Trump meskipun diketahui bahwa banyak pengacara terkemuka menolak untuk mewakili mantan presiden kontroversial tersebut. Bahkan, 3 mantan pengacara Trump kini menjadi saksi yang memberatkannya.

Disebutkan bahwa Blanche akan dapat memperoleh banyak manfaat dari bekerja sama dengan Trump, meskipun ada risiko tinggi yang dihadapi. Pasalnya, ia akan menangani kasus kriminal paling signifikan di negara Paman Sam itu. Hal ini secara otomatis pasti akan meningkatkan profilnya dan memberi kesempatan baginya dalam pemerintahan Trump yang kedua jika nantinya terpilih kembali.

Tags:

Berita Terkait