Pesatnya era perkembangan tekonologi berdampak besar terhadap dunia pendidikan. Setidaknya tantangan yang dihadapi sektor pendidikan terkait dengan penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan Chat GPT dalam proses pembelajaran. Lantas bagaimana strategi menghadapi berbagai tantangan teknologi bagi Fakultas Ilmu Sains & Teknologi (FIST) Universitas Pelita Harapan (UPH)?.
Associate Provost for Academic and Innovation & Dekan Fakultas Ilmu Sains & Teknologi Universitas Pelita Harapan (UPH), Eric Jobiliong menyampaikan teknologi AI tidak dapat dihindari dalam dunia pendidikan. Walhasil, sinergi dan pengaturan yang tepat dibutuhkan agar mahasiswa terhindar dari plagiarisme.
Dia mencontohkan kehadiran AI hampir sama halnya dengan penggunaan kalkulator dahulu. Penggunaan kalkulator oleh anak-anak Sekolah Dasar (SD) dilarang, namun sekarang alat tersebut diizinkan untuk perhitungan yang sulit. Begitu pula dengan AI dan Chat GPT, teknologi ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam dunia pendidikan. Yang pasti, teknologi sepanjang digunakan secara tepat tak jadi soal.
“AI dan Chat GPT sudah pasti ada. Jadi dalam dunia pendidkkan pun harus hati-hati tidak bisa bilang tidak boleh digunakan sama sekali, kenyataannya kalau di Amerika Serikat beberapa job hilang digantikan Chat GPT dan AI,” ujarnya kepada Hukumonline dalam acara “Unbox Your Potentials” di kampus UPH Lippo Village pada Kamis (22/6/2023) pekan lalu.
Baca juga:
- Tahun Ajaran 2023-2024, FH UPH Siap Terima 300 Mahasiswa Baru
- Perdana, Prodi S-1 Hukum UPH Peroleh Akreditasi Unggul
Di lingkungan kampus UPH, Eric menyampaikan sedang dilakukan penelusuran mengenai penerapan terbaik atau best practice penggunaan teknologi ini. Salah satu ketentuan yang dilakukan yaitu dengan mewajibkan mahasiswa menyertakan informasi tentang bagian mana yang mereka ambil dan memberikan referensi yang jelas dalam karya ilmiahnya tersebut.
“Di UPH sendiri, telah dikembangkan fitur khusus dalam turnitin untuk mendeteksi penggunaan Chat GPT. Jika penggunaannya mencapai 100 persen, maka akan terdeteksi,” katanya.