Mindful ala Caroline Djajadiningrat Jelang Dua Dekade Berkarier In-House Counsel
Utama

Mindful ala Caroline Djajadiningrat Jelang Dua Dekade Berkarier In-House Counsel

Setiap persoalan yang menghadang dilihatnya dari sudut pandang berbeda. Hambatan berarti tantangan baru untuk dirinya dan hal menarik untuk dijalani.

Willa Wahyuni
Bacaan 5 Menit

Sebagai lawyer perusahaan, di saat tertentu Caroline turut menggunakan jasa eksternal lawyer dalam membantu pekerjaannya. Namun, karena ia memiliki tim hukum yang mampu menyelesaikan pekerjaan terkait hukum sehari-hari, penggunaan eksternal lawyer hanya dilakukan saat transaksi yang besar saja.

For some big transactional kami menggunakan eksternal lawyer, tapi untuk day to day kami kerjakan sendiri. Tapi terlepas dari itu kami tetap jaga dan saling support satu sama lain, karena untuk urusan profesional kami mendapatkan data dari mereka dan begitupun sebaliknya, sehingga kami saling menjaga hubungan baik,” kata dia.

Dalam mencapai efektivitas pekerjaan sehari-hari ia dan tim memanfaatkan penggunaan teknologi di dalamnya. Layanan pusat data milik Hukumonline adalah platform pertama yang menjadi rujukan Caroline dan tim hukumnya dalam mengerjakan pekerjaan. 

Hukumonline.com

Efektivitas pekerjaan in-house counsel sehari-hari dengan memanfaatkan penggunaan teknologi seperti layanan pusat data milik Hukumonline. Foto: RES

“Hukumonline sangat update soal peraturan. Kalau kita ingin cari sesuatu pasti rujukan pertamanya Hukumonline. Buat saya pengaruh teknologi sangat besar di pekerjaan, meski ada pro kontra di dalamnya ya. Tapi paling tidak dengan satu klik bisa lihat cukup dari satu database yang ada,” lanjutnya.

Sebagai orang hukum yang terkenal kaku dan rigid dalam bekerja, Caroline justru cukup menghindari hal tersebut. Baginya, seorang in-house counsel justru harus adaptif untuk bisa mengemas batasan peraturan dan proses komersial berjalan beriringan dalam pekerjaan.Ia mengimbau bagi lulusan ilmu hukum yang akan memilih karier sebagai in-house counsel agar memiliki kemampuan yang adaptif dan tidak kaku.

“Kadang di bisnis hanya mengutamakan komersial saja, sementara legalnya terbentur aturan dan rambu yang tidak bisa dilanggar. Di sini lah peran in-house counsel, yaitu agar mengutamakan peraturan namun sejalan dengan komersial juga,” ujar Caroline.

Tags:

Berita Terkait