Bagaimana Korea Selatan Menjamin Independensi dan Dominus Litis Jaksa?
Kolom

Bagaimana Korea Selatan Menjamin Independensi dan Dominus Litis Jaksa?

Ada banyak kesamaan. Banyak hal yang bisa diadopsi untuk memperkuat peran jaksa dalam menjamin prinsip negara hukum yang independen dan imparsial.

Bacaan 6 Menit

Selain itu, sistem khusus dan sistem sertifikasi diterapkan untuk meningkatkan keahlian jaksa dan penyidik dalam menangani kasus khusus. Pelatihan sebelum dan setelah pengangkatan merupakan bagian integral dari pengembangan profesional jaksa. Pelatihan sebelum pengangkatan berlangsung selama dua bulan, sementara pelatihan setelah pengangkatan berlangsung selama enam bulan. Pelatihan ini intensif dalam kinerja tugas sebagai jaksa. Programnya dirancang demikian untuk memastikan semua jaksa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang diperlukan untuk menjalankan tugas mereka dengan efektif dan adil.

Proses pengangkatan jaksa baru juga telah banyak diperbaiki. Perbaikannya meliputi penyesuaian jadwal pengangkatan untuk mengurangi tumpang tindih dengan jadwal akademik reguler sekolah hukum.Prosedur evaluasi juga disederhanakan dari empat tahap menjadi dua tahap. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban para pelamar dan memastikan proses seleksi yang lebih efisien dan efektif.

Prosedur pengangkatan jaksa baru melibatkan beberapa tahap, mulai dari pengajuan aplikasi hingga pengumuman kandidat yang berhasil. Di masa lalu, proses ini mencakup evaluasi rekam kerja, evaluasi kompetensi, tes kepribadian, dan evaluasi kompetensi organisasi. Namun, dengan perbaikan terbaru, prosedur ini telah disederhanakan untuk meningkatkan fokus pada kompetensi utama yang diperlukan untuk menjalankan tugas sebagai jaksa.

Evaluasi kompetensi mencakup pemeriksaan rekam kerja dan evaluasi terhadap kemampuan tugas, presentasi, dan ekspresi, serta pandangan tentang negara dan pelayanan publik. Proses ini dirancang untuk memverifikasi secara mendalam kualifikasi, kesadaran etis, integritas, dan pandangan tentang negara yang dimiliki oleh calon jaksa.

Para calon jaksa diwajibkan mengikuti ujian tertulis sebanyak 200-300 halaman dengan durasi lima jam dan pertanyaan studi kasus dengan durasi dua jam. Selanjutnya para calon jaksa harus mengikuti wawancara selama tiga hari terkait kompetensi mereka terkait tugas jaksa , kompetensi mereka atas studi kasus dan posisi jaksa, serta diskusi berkelompok dibagi pro dan kontra terkait isu tertentu, dan kompetensi para calon jaksa terkait masalah keorganisasian. Tim seleksi dari Kejaksaan Agung akan melakukan verifikasi yang mendalam terhadap hasil dari ujian praktik dan kompetensi para calon jaksa. Mereka mempertimbangan kualifikasi, etika, integritas, dan wawasan kebangsaan para calon jaksa.

Kejaksaan Korea Selatan tampak mengambil langkah-langkah penting untuk menjamin imparsialitas dan independensi para jaksa sebagai magistraat. Para jaksa ini merupakan pilar penting dalam menjaga keadilan dan integritas sistem peradilan. Upaya ini mencakup serangkaian kebijakan dan program yang dirancang untuk mendukung profesionalisme, pengembangan karier, dan kesejahteraan para jaksa. Mereka diharapkan dapat menjalankan tugas tanpa tekanan eksternal dan dengan standar etik yang tinggi.

Para jaksa juga diperlakukan setara dengan hakim dalam hal dukungan terhadap jabatan, berbagai tunjangan, dan biaya kinerja kerja di luar gaji. Ini menunjukkan pengakuan terhadap peran penting yang mereka mainkan dalam sistem peradilan. Perlakuan setara ini juga untuk mencegah pengaruh eksternal yang dapat mengganggu imparsialitas mereka. Selain itu, fasilitas tempat tinggal resmi disediakan bagi jaksa yang bertugas di daerah regional, sementara akomodasi khusus disediakan untuk jaksa lajang yang bekerja di kantor jaksa wilayah ibu kota Seoul. Ini tidak hanya memastikan bahwa jaksa memiliki kehidupan yang layak dan stabil, tetapi juga membuat mereka fokus pada tugas tanpa terganggu kekhawatiran pribadi.

Tags:

Berita Terkait