“Saya tidak boleh runtuh, meskipun rumah tangga saya runtuh. Saya tetap harus berdiri demi anak-anak,” tutur Inara.
Setelah apa yang dia alami sepanjang tahun ini, Inara hanya ingin fokus pada hidupnya, berkarier demi masa depan Starla, Faithlee, dan Terang.
Royalti Jadi Harta Gono-Gini
Pada medio November lalu, majelis hakim Pengadilan Agama (PA) Jakarta Barat memutus gugatan cerai yang dimohonkan oleh Inara. Menariknya, dalam putusan itu majelis hakim mengabulkan gugatan Inara terkait hak royalti yang menjadi tuntutan harta gono gini.
Disalin dari dokumen putusan resmi, pertimbangan majelis hakim menyatakan bahwa ”dalil-dalil gugatan Penggugat Konvensi mengenai objek berupa: 50 % (lima puluh persen) dari pendapatan bersih royalti yang diperoleh Tergugat Konvensi (Virgoun Teguh Putra) dari PT Digital Rantai Maya sebagai Publisher tersebut telah terbukti kebenarannya.”
Putusan ini jelas menjadi preseden bagi dunia hukum di Indonesia karena pertama kali terjadi. Menurut Inara, profesi Virgoun sebagai entertainer menjadi latar belakang dirinya memasukkan royalti menjadi bagian dari harta gono gini. Apalagi selama perkawinan mereka, banyak lagu yang diciptakan oleh Virgoun. Dia sendiri mengaku tak menyangka bahwa gugatannya atas royalti tiga lagu yang diciptakan Virgoun bisa dikabulkan oleh majelis hakim. Inara menyebut dirinya hanya memperjuangkan hak dirinya dan juga hak ketiga anak-anaknya.
Pengadilan Agama Jakarta Barat mengabulkan gugatan Inara terkait hak royalti yang menjadi tuntutan harta gono gini atas perceraiannya dengan Virgoun Teguh Putra Tambunan. Foto: RES
“Dari awal kenal kan Virgoun memang sudah menjadi entertainer, musisi. Cuma ada beberapa lagu yang dia ciptakan sudah menjadi solois dan itu berlangsung selama masa pernikahan kita, makanya aku nanya gitu ke pengacara. Dan enggak menyangka ternyata memang itu termasuk dari bagian harta gono gini,” aku Inara.