Merry Setiawati Tantono: Menjadi Jembatan, Memaknai Peran Sebagai Advokat
Hukumonline NeXGen Lawyers 2024

Merry Setiawati Tantono: Menjadi Jembatan, Memaknai Peran Sebagai Advokat

Kecakapan lawyer dalam penanganan perkara diuji ketika mereka harus memberi kepastian hukum sekaligus memenuhi beragam kepentingan dan ekspektasi klien. Merry merasa dirinya harus menjadi jembatan antara hukum yang berlaku dengan posisi dan kepentingan klien.

Tim Hukumonline
Bacaan 3 Menit

Dengan mengenali karakteristik ini, Merry bisa lebih memahami kepentingan dan ekspektasi klien terhadap jasa hukum yang akan diterimanya. Proses pengenalan karakteristik klien membantu Merry mengoptimalkan perannya sebagai penengah, terlebih saat ekspektasi klien tidak selaras dengan hukum yang berlaku. 

Dia memahami bahwa klien merupakan napas hidupnya. Namun tidak serta-merta klien bisa mendikte caranya dalam menjalankan profesinya. Pemahaman tersebut bukan suatu hal yang kaku. Justru itulah yang akan membantu menumbuhkan kepercayaan klien terhadap kinerja Merry.

Bagi Merry, klien yang datang membawa permasalahan hukum pada lawyer sama seperti orang sakit yang membutuhkan dokter untuk sembuh. Di satu sisi orang sakit datang ke dokter dengan ekspektasi untuk sembuh. Namun, di sisi lain, dokter punya kewajiban memberikan penjelasan terkait tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dengan segala risikonya.

Begitu pun sebagai pengacara, posisi klien yang lemah secara hukum patut diungkap terlebih dahulu kepada klien. Kelemahan maupun kekuatan klien perlu dipaparkan secara transparan agar mereka mempunyai pijakan yang realistis sebelum melangkah lebih jauh. 

Meski begitu, pengungkapan tentang posisi klien tersebut juga tak akan berakhir tanpa solusi. Dimungkinkan adanya upaya terbaik yang bisa dilakukan untuk membantunya menghadapi permasalahan hukum. 

Menurut Merry, hanya ada satu jalan untuk meningkatkan kemampuan menemukan upaya terbaik bagi klien, yaitu memperlengkapi diri dengan pengetahuan yang mendalam atas aspek hukum.

Pada akhirnya, kecakapan lawyer dalam penanganan perkara diuji ketika mereka harus memberi kepastian hukum sekaligus memenuhi beragam kepentingan dan ekspektasi klien. Mereka tak hanya harus memiliki pemahaman hukum menyeluruh atas kasus yang dihadapi, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengenali karakteristik tiap kliennya. 

Dari situlah, Merry memaknai perannya sebagai penengah—sebuah jembatan yang dilandaskan atas profesi mulia (officium nobile), untuk mengupayakan penegakan keadilan sebaik-baiknya bagi klien tanpa harus mencederai hukum.

Tags:

Berita Terkait