Evelyn Winarko: Integritas, Etika, dan Kekuatan Hukum
Hukumonline NeXGen Lawyers 2024

Evelyn Winarko: Integritas, Etika, dan Kekuatan Hukum

Menurut Evelyn, setiap kasus, kontrak, atau pembicaraan, menyediakan peluang belajar yang unik. Selain keterampilan teknis, profesi hukum juga tidak dapat dipisahkan dari integritas dan etika, serta komitmen untuk menjunjung tinggi rule of law.

Tim Hukumonline
Bacaan 3 Menit
Junior Associate Susan Himawan and Associates, Evelyn Winarko. Foto: Istimewa
Junior Associate Susan Himawan and Associates, Evelyn Winarko. Foto: Istimewa

Dalam hukum, kecemerlangan bukan hanya tujuan, melainkan perjalanan yang terus berlangsung. Kecemerlangan itu sendiri timbul dari belajar, adaptasi, dan komitmen yang kuat. 

Sebagai seseorang yang bekerja dalam bidang hukum, utamanya in-house lawyer, Evelyn Winarko memandang pekerjaannya adalah perjalanan yang menantang sekaligus menyenangkan. Perjalanan yang dibentuk oleh pengalaman, perspektif, dan tantangan yang berbeda.  

Seorang praktisi hukum tak hanya harus baik secara akademik atau memiliki pemahaman yang mendalam terhadap hukum, namun juga pada keterampilan praktis. Sayangnya, pendidikan hukum cenderung mengajarkan teori-teori dan kurang mengarah pada praktik. Hal ini memunculkan tantangan-tantangan baru ketika terjun dalam dunia praktik. 

Menurut Evelyn, setiap kasus, kontrak, atau pembicaraan, menyediakan peluang belajar yang unik. Dari membuat dokumen hukum hingga mewakilkan klien di pengadilan, memberikan pengalaman yang berbeda dan berkontribusi untuk memperbaiki keterampilan dan memantapkan metode dalam berpraktek. 

Seperti hukum, profesi hukum juga bersifat dinamis, dan terus berubah sesuai dengan perubahan sosial, peningkatan teknologi, dan lingkungan hukum. Begitu pula perkembangan pada ilmu hukum yang mengandalkan adaptasi dan inovasi. Misalnya, kemajuan teknologi hukum telah mengubah cara hukum mencari informasi, pengelolaan dokumen, dan cara berkomunikasi dengan klien. 

Penggunaan alat teknologi tidak hanya menjamin tentang keamanan, namun juga mendukung inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi. Sama seperti globalisasi bisnis yang menyebabkan perlu pemahaman lebih luas tentang hukum internasional, transaksi antar negara, dan kultur yang berbeda. 

”Artinya, keterbukaan terhadap perubahan itu selalu dibutuhkan untuk memperluas visi, seperti melalui pengalaman transkultural, sertifikasi lanjutan, atau kerjasama interdisiplin,” kata Evelyn, pengacara perempuan di kantor hukum Susan Himawan and Associates.

Tags:

Berita Terkait