Kepala Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI, Rio Priambodo. Foto: Istimewa
Meski modus yang dilakukan hampir serupa, namun nyatanya masih banyak konsumen yang tergiur dan akhirnya menjadi korban penipuan. Rio menilai hal ini disebabkan karena kurangnya literasi konsumen terhadap haji dan umrah. Untuk itu, dia menyampaikan beberapa tips kepada konsumen agar tak menjadi korban penipuan haji dan umrah.
Hal pertama yang penting untuk dilakukan adalah melakukan cek dan ricek terhadap perusahaan travel agen haji dan umrah. Pastikan perusahaan travel sudah berizin dan kredibel. Beberapa cara pengecekan bisa dilakukan lewat saluran-saluran yang telah disediakan oleh Kemenag.
Kemudian tidak tergiur dengan oknum-oknum travel yang menawarkan paket haji dan umrah dengan harga murah. Konsumen setidaknya harus mengetahui standar biaya haji dan umrah sebelum memutuskan membeli paket dengan harga miring
“Konsumen jagna terjebak dengan oknum-oknum yang menawarkan haji dan umrah dengan harga murah. Karena itu adalah pintu masuk oknum, konsumen harus mengkonfirmasi lagi kepada pihak yang kredibel,” kata Rio kepada Hukumonline.
Senada, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama, Jaja Jaelani, mengimbau masyarakat untuk waspada dan tidak mudah percaya dengan tawaran paket murah biaya umrah dan haji khusus. Dia meminta masyarakat melakukan cek dan ricek dengan paket harga yang ditawarkan.
"Untuk melihat daftar penyelenggara umrah atau haji khusus yang berizin itu sudah ada di SISKOPATUH (Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus)," ucapnya dilansir dari laman resmi Kemenag.
Jaja menyampaikan bahwa saat ini terdapat 2.573 travel yang melayani haji dan umrah ke Tanah Suci. “Sekarang ini tidak kurang ada 2.573 travel yang melayani umrah ke Tanah Suci. Jangan tergiur dengan paket murah, bisa dicek apakah biro perjalanan yang menawarkan tersebut termasuk sudah berizin atau belum," sambungnya.